Bekasi, 7 November 2024 — Sebuah terobosan inovatif dalam upaya pencegahan stunting telah diluncurkan di wilayah Puskesmas Setu 1, Kabupaten Bekasi. Tim peneliti multidisiplin dari Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) telah berhasil mengembangkan program pemberdayaan masyarakat yang secara cerdas menggabungkan edukasi gizi komprehensif dengan teknologi informasi mutakhir, menciptakan pendekatan holistik dalam mengatasi masalah stunting yang masih menjadi tantangan kesehatan masyarakat.
Andi Muh Asrul Irawan, S.Gz.,M.Si ketua tim peneliti dan pakar gizi, menjelaskan dengan antusias, "Program ini merupakan langkah maju yang tidak hanya memberikan pengetahuan mendalam tentang gizi seimbang, tetapi juga memperkenalkan aplikasi gizi interaktif yang memudahkan masyarakat mengakses informasi penting seputar kesehatan dan pencegahan stunting. Kami merancang program ini untuk menjembatani kesenjangan pengetahuan dan memberikan solusi praktis yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari."
Inovasi utama yang menjadi tulang punggung program ini adalah pengembangan aplikasi berbasis WhatsApp yang menyediakan informasi gizi terperinci dan tips kesehatan secara real-time, disesuaikan dengan kebutuhan spesifik masyarakat setempat. Putri Cholidhazia, ST., M.Kom, ahli teknologi informasi dalam tim, menambahkan dengan bangga, "Kami memanfaatkan platform WhatsApp yang sudah sangat akrab bagi masyarakat untuk menyebarkan informasi penting tentang gizi dan kesehatan. Aplikasi ini tidak hanya menyediakan informasi, tetapi juga fitur interaktif seperti kalkulator gizi dan pengingat jadwal makan sehat, yang memungkinkan pengguna untuk secara aktif mengelola asupan gizi mereka."
Setelah beberapa bulan implementasi, program ini telah menunjukkan hasil yang sangat menggembirakan, dengan peningkatan signifikan dalam pemahaman masyarakat tentang gizi seimbang dan strategi efektif pencegahan stunting. Salah satu Kader, mengungkapkan dengan penuh semangat, "Berkat program ini, kini kami merasa jauh lebih percaya diri dan kompeten dalam memberikan saran gizi yang akurat dan terperinci kepada ibu-ibu di lingkungan kami. Aplikasi ini benar-benar menjadi sumber daya yang tak ternilai dalam upaya kami meningkatkan kesehatan masyarakat."
Keberhasilan program yang mengesankan ini telah menarik perhatian dan dukungan penuh dari pemerintah setempat. ibu Hj Yeye Supriatni,, Kepala Puskesmas Setu 1, Bekasi, menyambut baik inisiatif ini dengan antusiasme tinggi. Beliau menyatakan, "Kami sangat terkesan dengan pendekatan inovatif dan hasil positif yang telah dicapai. Program ini sejalan dengan visi kami untuk meningkatkan kesehatan masyarakat melalui teknologi dan pemberdayaan. Kami berencana untuk memperluas implementasi program ini ke wilayah lain di Puskesmas Setu 1, Bekasi, dan bahkan menjadikannya model percontohan."
Dengan perpaduan inovatif antara teknologi canggih dan pemberdayaan masyarakat yang intensif, program ini membuka jalan baru yang menjanjikan dalam upaya pencegahan stunting di Indonesia. Tim peneliti berharap model pemberdayaan berbasis teknologi ini dapat diadopsi dan disesuaikan untuk berbagai daerah lain di seluruh Indonesia, sehingga dapat mempercepat pencapaian target penurunan angka stunting nasional. Andi menekankan, "Kami percaya bahwa dengan kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat, serta pemanfaatan teknologi yang tepat guna, kita dapat menciptakan perubahan nyata dalam memerangi stunting dan meningkatkan kualitas hidup generasi mendatang."
Untuk informasi lebih lanjut mengenai program inovatif ini, silakan hubungi:
Andi Muh Asrul Irawan, S.Gz., M.Si
Email: andi.asrul@uai.ac.id
Telp: 085299209287