Di tengah lonjakan angka anemia pada ibu hamil di Indonesia, yang mencapai 48,9% pada 2018, sebuah inovasi digital muncul sebagai jawaban atas tantangan ini. Bayangkan sebuah aplikasi yang tidak hanya mengirimkan pesan, tetapi juga memberdayakan ibu hamil dengan informasi kesehatan vital, langsung di telapak tangan mereka!
Memperkenalkan WhatsApp Auto Responding (WAR), teknologi yang mengubah cara kita memandang edukasi kesehatan. Dengan kombinasi cerdas antara WhatsApp, Auto Responding, dan Google Spreadsheets, aplikasi ini menyajikan informasi anemia yang krusial secara otomatis dan interaktif, menjadikannya lebih dari sekadar aplikasi biasa.
Statistik berbicara lebih keras dari kata-kata. Dalam penelitian terbaru, penggunaan WAR meningkatkan pengetahuan ibu hamil hingga rata-rata 29,6 poin, dari skor 62,3 menjadi 91,9 setelah edukasi. Angka ini bukan sekadar data; ini adalah bukti bahwa teknologi dapat menjadi pilar kesehatan masa depan.
Dengan WAR, edukasi kesehatan tidak lagi monoton. Aplikasi ini mendobrak batasan dengan pendekatan interaktif yang memungkinkan pengguna memantau status gizi mereka sendiri dan mendapatkan informasi yang relevan kapan saja. Ini adalah revolusi dalam setiap pesan yang dikirimkan!
WhatsApp, yang selama ini dikenal sebagai alat komunikasi, kini bertransformasi menjadi platform edukasi yang berdampak besar. Melalui integrasi teknologi terdepan, WhatsApp Auto Responding menghadirkan pengalaman belajar yang lebih kaya dan efektif.
Ini adalah saatnya bagi kita untuk bergerak maju. Dengan aplikasi ini, kesehatan ibu dan anak di Indonesia tidak hanya terjaga, tetapi juga diberdayakan. Jangan lewatkan peluang untuk menjadi bagian dari perubahan ini. Bergabunglah dalam revolusi kesehatan digital dan saksikan bagaimana teknologi dapat membawa perubahan nyata dalam hidup kita!
Rujukan : RUJUKAN : Jurnal Andi Muh Asrul Irawan: Pengaruh Edukasi melalui Media Digital WhatsApp Auto Responding (WAR)